Senin, 31 Maret 2014

PENDIDIKAN, MASA DEPAN DAN GAYA HIDUP




Dalam keterpurukan, rakyat Indonesia tetap berlomba-lomba menyekolahkan anak. Mereka yang kaya, tidak segan-segan mengeruk isi kocek jutaan sampai miliaran, untuk memasukkan anak-anak mereka ke lembaga-lembaga pendidikan bertaraf internasional dan terbaik, di dalam atau di luar negeri. Mereka yang miskin, tak peduli walau kadang harus menggadaikan kepala, memaksa diri berlomba supaya anak-anak mereka bisa ikut bersekolah. Bagi si kaya, bisa jadi menyekolahkan anak di lembaga pendidikan formal adalah formalitas belaka.  Anak-anak mereka dikirim ke sekolah hanya untuk